Plasmolisis


Laporan Praktikum
PLASMOLISIS

A. Latar Belakang
Yang melatarbelakangi kami untuk melakukan percobaan ini adalah menyelidiki
penyebab pada sel tumbuhan, keluarnya air dari sitoplasma ke luar sel menyebabkan volume sitoplasma mengecil. Akibatnya, membrane plasma terlepas dari dinding sel. Peristiwa lepasnya membrane plasma dari dinding sel disebut plasmolisis.
Di samping itu, praktikum ini juga dapat diketahui perbandingan prosentase glukosa yang berpengaruh pada lisisnya membran plasma.
B.  Tujuan
1.      Untuk mengamati mekanisme plasmolisis.
2.      Untuk mengetahui pengaruh glukosa pada Rhoe discolor.

C. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana mekanisme plasmolisis ?
2.      Bagaimana pengaruh glukosa pada Rhoe discolor ?

D. Tinjauan Pustaka
Plasmolisis adalah peristiwa lepasnya membrane plasma dari dinding sel.
E.  Metodologi Penelitian

Alat dan Bahan :
1.    Mikroskop
2.    Gelas benda
3.    Gelas penutup
4.    Pipet tetes
5.    Kertas penghisap
6.    Daun Rhoeo discolor
7.    Larutan gula 10%
Cara Kerja :
Mengamati Terjadinya plasmolisis.
1.      Siapkan sebuah gelas benda kemudian tetesi dengan air.
2.      Ambilah daun Rhoeo discolor dan kelupaslah epidermis bawahnya hingga beberapa sel di dalamnya terbawa. Segera letakkan di atas gelas benda yang telah ditetesi air dan tutuplah dengan gelas penutup selama 5 Menit.
3.      Amatilah preparat yang telah anda buat menggunakan mikroskop.
4.      Gambarlah bentuk sel yang anda amati.
5.      Dari tepi gelas penutup diteteskan larutan gula. Sementara itu, di tepi yang lain diletakkan kertas penghisap agar terjadi pergantian medium.
6.      Amatilah kembali bentuk sel menggunakan mikroskop. Bandingkan dengan gambar yang anda buat sebelumnya.
7.      Menyayat permukaan bawah daun Rhoe discolor, kemudian meletakkan sayatan tersebut pada gelas benda, tetesi dengan larutan gula 10%, setelah 5 menit, tutup dengan gelas penutup, kemudian mengmati dengan mikroskop dan gambar.
8.      Menyayat permukaan bawah daun Rhoe discolor, kemudian meletakkan sayatan tersebut pada gelas benda, tetesi dengan larutan gula 25%, setelah 5 menit, tutup dengan gelas penutup, kemudian mengmati dengan mikroskop dan gambar.
9.      Menyayat permukaan bawah daun Rhoe discolor, kemudian meletakkan sayatan tersebut pada gelas benda, tetesi dengan larutan gula 50%, setelah 5 menit, tutup dengan gelas penutup, kemudian mengmati dengan mikroskop dan gambar.

Hasil dan pembahasan
Hasil
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj15vAWoavyo3IKxiVYIE42QjY6qAlekuw9DZN6EqAsuJtlINNU2k1Q8bbQtM1raQ7KgVxlOgsdo_z0L7kIpPXM8BXKw_ZgBVABY3tKoeErDQnPaTKdKnXxRubhBNsxap3qtKXOKdLAOwQ/s400/rhoeo+discolor.jpg Hanya Air,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9KROEUdYxb-BdFV5xbHsDv9WM69ko2fD5lk_tSSUyTcsAnKdIDIt-zB5j7jWjJBbJjO9aSQWi0FShU0tqKaA-xrX91x3z5NtXg0I5nJK1sevdRwcwjL4DK1lVehW6BVQba1YESe6Iy9A/s400/rhoeo+discolor+2.jpg larutan gula 10%,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFvCCPddvQs5AplC-ScQKZwr2ZeR-0W6SeO_ggRkvhE0CEldEwMqJpQwsDIHvIydmluvH41Vgwd8bxb4JUnb4_7wZLXpCjQ2b3HXd3HM43tTV3-nsRLNey2_zryGOdIoKviaylQX1YiYs/s400/rhoeo+discolor+4.jpg larutan gula 25%,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTW8HimM7nbAPmEG0omFvoVykvkoobKyCQ0NkZPGcb8cdxQWcCynzJTkuXQmefend_HqY0n8o-jos0BN5LBwXPVu7lc3dvGlNi1eiKwXnfIFo-f7ETggzvG0R-4bY_kzpkJuO_0BZ-v3Q/s400/rhoeo+discolor+3.jpg larutan gula 50%,

Pembahasan
Berikut ini adalah pembahasan praktikum saya saat materi plasmolisis. Saya menggunakan Rhoe discolor karena kemudahan saat mengambil selnya. Bagian yang saya ambil untuk diamati yakni pada selaput tipis yang ada pada bagian bawah daun tersebut.
Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan glukosa terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal glukosa yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa  dan semakin lama waktu untuk mendiamkan maka semakin banyak pula membran plasma yang lisis.

Kesimpulan
1.    Larutan yang hipertonis menyebabkan peristiwa plasmolisis dan jika diencerkan kembali (hipotonis) akan menyebabkan peristiwa deplasmolisis.
2.    Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa  dan semakin lama waktu untuk mendiamkan maka semakin banyak pula membran plasma yang lisis.
3.    Sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipertonis, protoplasmanya akan menyusut dan lepas dari dinding selnya. Proses ini disebut plasmolisis. Plasmolisis dapat menyebabkan tumbuhan menjadi layu.

F.  Daftar Pustaka
Buku Biologi Untuk SMA Kelas XI


0 komentar:



Posting Komentar